Kalender Indonesia

Blog tentang budaya Jawa, primbon, dan info liburan

Tradisi Selamatan dalam Budaya Jawa Berdasarkan Kalender

Tumpeng dan makanan tradisional Jawa untuk selamatan

Selamatan atau slametan adalah tradisi inti dalam budaya Jawa yang dilakukan untuk memohon keselamatan, syukur, atau sebagai bentuk penghormatan. Tradisi ini erat kaitannya dengan kalender Jawa dan sistem pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Artikel ini akan membahas berbagai jenis selamatan berdasarkan penanggalan Jawa beserta makna filosofisnya.

Makna Filosofis Selamatan

Selamatan dalam budaya Jawa memiliki beberapa makna mendalam:

  • Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Permohonan keselamatan dan perlindungan
  • Silaturahmi dengan tetangga dan kerabat
  • Keseimbangan antara alam nyata dan gaib
  • Penghormatan kepada leluhur dan alam semesta
"Selamatan adalah bentuk rasa syukur manusia Jawa terhadap kehidupan. Melalui selamatan, kita belajar menghargai waktu dan hubungan dengan sesama." - Ki Sabdopalon

Jenis-Jenis Selamatan Berdasarkan Kalender Jawa

Selamatan Weton

Dilakukan pada hari kelahiran (weton) seseorang setiap 35 hari sekali (siklus pasaran Jawa).

Makna: Syukur atas usia, permohonan kesehatan

Sajian khas: Tumpeng kecil, jenang merah putih, bubur merah putih

Selamatan Bulanan

Dilakukan setiap malam 1 Sura (1 Muharram) menurut kalender Jawa.

Makna: Menyambut tahun baru Jawa, tolak bala

Sajian khas: Tumpeng, ingkung ayam, sayur tujuh rupa

Selamatan Rumah

Dilakukan saat pindah rumah atau mendirikan bangunan, biasanya dipilih hari baik menurut kalender Jawa.

Makna: Memohon keselamatan penghuni rumah

Sajian khas: Tumpeng gundul, sego golong, jenang abang putih

Kalender dan Hari Baik untuk Selamatan

Masyarakat Jawa memiliki hari-hari tertentu yang dianggap baik untuk selamatan:

Hari/Pasaran Makna Jenis Selamatan
Jumat Kliwon Hari keramat, pertemuan energi spiritual Selamatan tolak bala, ruwatan
Selasa Kliwon Hari penuh kekuatan spiritual Selamatan pengobatan, keselamatan
Malam 1 Sura Tahun baru Jawa Selamatan tahunan, tolak bala
Tanggal 15 bulan Jawa Purnama (bulan purnama) Selamatan syukur, sedekah bumi

Tahapan Pelaksanaan Selamatan

  1. Menentukan hari baik - Biasanya berdasarkan weton atau pasaran tertentu
  2. Mempersiapkan sesaji - Sesuai jenis selamatan dan kemampuan
  3. Mengundang tetangga - Minimal 7 orang sebagai perwakilan
  4. Doa bersama - Dipimpin oleh sesepuh atau modin
  5. Makan bersama - Sebagai simbol kebersamaan
  6. Pembagian berkat - Makanan untuk dibawa pulang undangan

Makna Filosofis Sajian Selamatan

Tumpeng

Tumpeng

Simbol gunung dan harapan kehidupan yang tinggi

Ingkung ayam

Ingkung Ayam

Simbol penyerahan diri kepada Tuhan

Bubur merah putih

Bubur Merah Putih

Simbol keseimbangan alam dan kehidupan

Jenang

Jenang

Simbol perekat hubungan sosial

Pertanyaan Umum tentang Selamatan Jawa

Apakah selamatan wajib dilakukan tepat pada hari weton?

Tidak harus tepat pada hari weton, bisa dilaksanakan sehari sebelum atau sesudahnya jika ada halangan. Yang penting masih dalam siklus pasaran yang sama.

Bisakah selamatan dilakukan tanpa makanan?

Esensi selamatan adalah doa dan niat. Makanan hanya sarana. Dalam kondisi tertentu bisa diganti dengan sedekah sederhana atau doa saja.